PENGUATAN STRATEGI PEMBELAJARAN KITAB KUNING SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI ILMU KEAGAMAAN DI PESANTREN DAAR EL HASANAH KEC. JAWILAN
Abdullah Hamidi, SMPN 3 Kosambi dan Atisa As'a, Yayasan Pendidikan Bustanul Wildan
Keywords:
Pesantren, Kitab Kuning, Metode Al-Bayan dan Al-BidayaAbstract
Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam
pembaharuan yang dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan, dalam perkembangannya baik dalam tatanan metodologi maupun keorganisasian pesantren itu sendiri. Kitab kuning menjadi ukuran eksistensi pesantren sebagai lembaga pendidikan islam tertua di nusantara.
Keberlangsungan kajiannya menjadi ukuran konsistensi pesantren dalam mempertahankan kurikulum keagamaan. Cakupan kajiannya meliputi seluruh dimensi kajian keagamaan. mulai teologi (aqidah), hukum (fiqh), pranata sosial (akhlaq tasyawuf), ekonomi, politik, pendidikan, tata bahasa dan bahkan filsafat. Oleh karena itu dalam prakteknya di lapangan harus memberikan proses keterbukaan pemahaman dan penerapan, sehingga melahirkan sikap dan perilaku yang inklusif dan diposisikan setara dengan mata pelajaran lain
atau bahkan diprioritaskan agar peserta didik tidak hanya berhenti pada
tataran kompetensi (competence), tetapi sampai memiliki kemauan (will), dan kebiasaan (habit), dalam mewujudkan ajaran dan nilai-nilai agama Islam tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis penelitian ini berupa penelitian kulaitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan fenomenoligi untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi ditempat penelitian baik berkaitan dengan objek, subjek, dan hal lain. Selain.pendekatan fenomenologi peneliti juga mengambil pendekatan sosiologi untuk.mengetahui bagaimana strategi pembelajaran kitab kuning yang diterapkan.dalam upaya penguatan kompetensi keagamaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penguatan pembelajaran kitab kuning di.pesantren Daar El Hasanah dalam meningkatkan kompetensi ilmu keagaaman.adalah dengan cara memperdalam kajian kitab kuning, tahsin, tahfidz Al.Qur’an dan pembelajaran yang mengacu pada kurikulum perpaduan antara.kurikulum pesantren dan kurikulum dinas Pendidikan, dengan Metode Ta’wid, Metode Wetonan atau Tafkhim, Metode Sorogan, Metode Diskusi, Metode Tahfidz atau Hafalan, dan Metode Albayan dan albidayah. Sehingga didapati hasil Penguatan melalui pembelajaran kitab kuning albayan dan albidayah terbukti cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan santri dalam membaca dan memahami kitab kuning, serta mampu menerapkan kaidah-kaidah ilmu nahwu dan shorof dalam membaca dan memahami kitab kuning yang ada.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 TSIQOH : Jurnal Pendidikan Agama Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.